Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Sirkuit yang Terlupakan: Kisah Harapan yang Pupus di Tengah Pergantian Kepemimpinan – mahjong ways

Sirkuit yang Terlupakan: Kisah Harapan yang Pupus di Tengah Pergantian Kepemimpinan

Dulu, di sebuah kota kecil yang penuh semangat, berdiri megah sebuah sirkuit balap yang menjadi kebanggaan masyarakat, khususnya para anak muda. Tempat itu bukan sekadar lintasan beraspal, melainkan ruang aman bagi generasi muda untuk menyalurkan adrenalin dan bakat mereka dalam dunia balap motor dan mobil. Sirkuit ini hadir berkat inisiatif sang bupati kala itu—seorang pemimpin yang peduli akan masa depan anak-anak muda dan memahami pentingnya wadah yang positif untuk menyalurkan energi mereka.

Setiap akhir pekan, sirkuit itu dipenuhi sorak-sorai penonton dan raungan mesin. Para remaja dari berbagai penjuru kota datang, bukan hanya untuk balapan, tetapi juga untuk belajar, berbagi pengalaman, dan membangun komunitas. Dalam lima tahun, sirkuit ini melahirkan banyak talenta yang bahkan mulai dikenal di ajang-ajang balap nasional. Lebih dari itu, angka balapan liar di jalanan kota menurun drastis. Sirkuit ini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberi harapan.

Namun, masa berganti, dan begitu pula kepemimpinan. Dalam pemilu berikutnya, bupati baru terpilih—sayangnya, tanpa visi yang sama terhadap pentingnya ruang ekspresi bagi anak muda. Perlahan tapi pasti, perhatian terhadap sirkuit mulai menghilang. Anggaran perawatan ditiadakan, kegiatan resmi dihentikan, dan satu demi satu fasilitas mulai rusak. Sirkuit yang dulunya hidup kini menjadi tempat yang terbengkalai dan sunyi.

Ketiadaan wadah yang dulu menjaga mereka dari jalanan membuat para pemuda kembali mencari pelarian. Balapan liar pun kembali marak. Bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tapi juga membahayakan nyawa mereka dan pengguna jalan lainnya. Apa yang dulu berhasil diredam kini kembali menjadi masalah sosial yang mencolok.

Kisah ini mencerminkan betapa pentingnya kesinambungan visi dalam kepemimpinan, terutama dalam hal pembangunan manusia. Sirkuit itu lebih dari sekadar proyek fisik; ia adalah simbol perhatian terhadap generasi muda. Semoga ke depannya, siapa pun yang memimpin, tak hanya membangun demi pencitraan, tapi juga menjaga apa yang sudah berhasil memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




Mohon tunggu…

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *