Senin, 21 April lalu dunia dikejutkan dengan kabar duka yang datang dari negara terkecil, Vatikan. Kepala negaranya, Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun, pukul 07.35 pagi waktu Vatikan.
Berita itu sangat mengagetkan karena pada hari sebelumnya Paus Fransiskus masih memberikan berkat urbi et orbi dalam misa paskah di Vatikan, meskipun dengan suara yang berat. Segenap umat yang mendengarkannya di lapangan St. Petrus menganggap itu hanya hal biasa, mengingat ia baru saja keluar dari rumah sakit setelah dirawat akibat gangguan pada paru-parunya.
Paus Fransiskus bukan hanya sebagai kepala negara Vatikan, melainkan juga pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma. Karena itu, umat Katolik Roma sungguh merasa kehilangan atas kepergian paus sederhana ini. Mereka ibarat anak-anak ayam yang sedang kehilangan induk.
Paus Fransiskus merupakan tokoh yang menembus sekat agama. Suaranya selalu didengarkan, karena ia selalu bertindak seirama dengan kata-katanya sesuai teladan Kristus yang diimaninya. Itulah yang membuat dunia berdecak kagum atasnya.
Tidak heran, orang-orang non Katolik pun ikut merasakan dukacita yang sama. Salah satunya diungkapkan oleh presiden Republik Indonesia yang ke-5, Megawati Soekarno Putri. Secara khusus ia menulis sepucuk surat ke duta besar vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo yang berisi kesan mendalam dan doanya untuk mendiang Paus Fransiskus.
Bagaimana tidak, Paus Fransiskus merupakan sosok paus yang selalu memancarkan keagungan dari kesederhanannya. Ia menjadi sosok antagonis dari para pemimpin arogan yang bermental borjuis dan sering memamerkan kemewahan.
Lebih dari itu, ia adalah paus yang berani mengambil langkah luar biasa selama masa kepausannya. Ia pernah rela mencium kaki presiden Sudan Selatan dan oposisinya sebagai bentuk penghormatan atas gencatan senjata yang telah mereka lakukan.
Ia juga pernah membasuh kaki para narapidana yang berbeda-beda agamanya pada perayaan Kamis Putih. Dalam berbagai kesempatan, ia membiarkan anak-anak datang mendekatinya lalu dipeluknya dengan kehangatan kasih seorang bapa.
Paus Fransiskus dikenal dekat dengan orang-orang miskin dan terpinggirkan. Kedekatan yang sama, ia tunjukkan juga terhadap dunia sepak bola. Ia mempunyai beberapa pemain hebat pilihan. Ia juga punya klub idola.
Beberapa kali ia menerima kehadiran para pemain sepak bola terkenal lalu memberikan pesan dan kesannya tentang sepak bola. Di antaranya yaitu Lionel Messi, sang mega bintang yang menjadi legenda hidup sepak bola saat ini.