Silvio Berlusconi adalah sosok yang tak terpisahkan dari sejarah kejayaan AC Milan. Sebagai pemilik klub dari tahun 1986 hingga 2017, ia mengubah Milan dari klub yang tengah terpuruk menjadi salah satu kekuatan terbesar di Eropa.
Dengan visi dan kepemimpinannya, Milan mendominasi sepak bola Italia dan Eropa selama beberapa dekade. Berikut adalah bagaimana Berlusconi memainkan peran kunci dalam kebangkitan AC Milan.
Mengambil Alih Milan di Saat Sulit
Pada tahun 1986, AC Milan mengalami krisis finansial dan prestasi. Klub ini bahkan sempat terdegradasi ke Serie B akibat skandal pengaturan skor pada awal 1980-an. Berlusconi, seorang pengusaha sukses dan pemilik perusahaan media Fininvest, mengambil alih klub dengan ambisi besar untuk mengembalikan kejayaan Milan.
Dengan investasi besar dan strategi jangka panjang, ia membangun kembali fondasi klub.
Era Keemasan di Bawah Arrigo Sacchi

Salah satu keputusan terbaik Berlusconi adalah menunjuk Arrigo Sacchi sebagai pelatih pada 1987. Sacchi membawa filosofi permainan menyerang yang revolusioner dengan sistem pressing tinggi dan organisasi pertahanan yang solid.
Dengan pemain-pemain bintang seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard, Milan memenangkan Liga Champions dua kali berturut-turut pada 1989 dan 1990.
Dominasi di Era Fabio Capello
Setelah Sacchi, Berlusconi menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Capello melanjutkan dominasi Milan dengan gaya permainan yang lebih pragmatis namun tetap efektif.
Di bawah kepemimpinannya, Milan memenangkan lima gelar Serie A dalam enam musim dan meraih trofi Liga Champions 1993-94 dengan kemenangan telak 4-0 atas Barcelona.
Investasi Besar dan Pemain Bintang
Berlusconi selalu berani menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain kelas dunia. Beberapa nama besar seperti Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, Kaka, hingga Zlatan Ibrahimovic pernah memperkuat Milan berkat kebijakan transfer ambisiusnya.