Laga antara Timnas Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa (25/3/2025) diprediksi akan berlangsung panas. Setelah kekalahan telak Timnas 5 -1 dari Australia, Timnas Indonesia tentunya harus berambisi bangkit dan menunjukkan performa lebih baik.
Di sisi lain, Bahrain bukan lawan yang bisa diremehkan, mengingat mereka memiliki organisasi permainan yang solid serta disiplin tinggi dalam bertahan.
Tantangan bagi Indonesia
Pada pertandingan sebelumnya, Indonesia sebenarnya mendominasi penguasaan bola, tetapi rapuh dalam aspek bertahan dan transisi.
Sepak bola memiliki tiga fase utama: menyerang, bertahan, dan transisi. Jika hanya mengutamakan fase menyerang tanpa keseimbangan dalam bertahan, maka kekalahan seperti melawan Australia bisa terulang.
Untuk menghadapi Bahrain, Timnas harus tampil lebih solid di lini belakang serta tidak terpancing emosi oleh permainan tricky ala tim Timur Tengah.
Laga tandang bagi tim Timur Tengah seperti Bahrain cenderung mengandalkan pertahanan kuat dan serangan balik cepat, yang bisa menyulitkan Indonesia jika tidak siap.
Timnas Bahrain menjuarai Piala Teluk kemarin bermain dengan intensitas tinggi dan kekompakan serta daya juang Tim yang luar biasa. Di luar prediksi juga sebenarnya mereka bisa juara pada turnamen ini.
Apalagi mereka sudah berkumpul jauh-jauh hari untuk menyiapkan pertandingan kualifikasi ini.
Berbeda dengan Timnas Indonesia yang baru berkumpul apalagi dengan pelatih baru. Timnas Bahrain tentunya mengejar kemenangan melawan Indonesia guna lolos Piala Dunia juga, setelah kekalahan melawan Timnas Jepang kemarin.
Kekuatan Bahrain
Bahrain sebenarnya pincang karena kehilangan dua pemain kunci di lini belakang, yaitu Alsamsan yang mengalami cedera dan Benadi yang terkena akumulasi kartu. Namun jangan terlena seperti saat melawan Australia kemarin saat tidak bisa tampilnya Harry Soutar.