Indonesia berhasil menundukkan Bahrain dalam laga lanjutan matchday ke-8 Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Pertandingan ini memperlihatkan bahwa skuad timnas perlahan mulai menemukan bentuk terbaiknya. Ole Romeny dan Joey Pelupessy seolah menjadi kepingan terakhir yang melengkapi Skuad Garuda.
Lima tahun terakhir, prestasi Indonesia di kancah persepakbolaan dunia mulai mendapat perhatian. Kenaikan prestasi ini tentu bisa dicapai berkat banyak faktor, termasuk naturalisasi. Dari era STY, sampai dengan laga ke-2 Patrick Kluivert, ada sederet nama yang berhasil dinaturalisasi oleh PSSI.
Yang menarik, beberapa bintang yang telah menjalani alih kewarganegaraan, seolah menjadi kepingan-kepingan terakhir untuk memupuk mimpi Indonesia ke kancah Piala Dunia. Siapa saja kepingan-kepingan terakhir ini? Mari kita bedah!
Jay Idzes
Ketika diresmikan oleh Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah membedah seperti apa keunggulan dan kelemahan tim barunya. Untuk itu, Shin berani menyatakan bahwa pakem tiga bek adalah yang terbaik untuk tim ini. Pakem tiga bek timnas makin solid semenjak kehadiran nama yang satu ini.
Jay Idzes, rampung menjalani proses naturalisasi pada akhir Desember 2024. Pemain Venezia itu langsung diintegrasikan ke dalam sistem permainan Indonesia di bawah Shin Tae-yong pada game melawan Vietnam, pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Seiring waktu, Bang Jay berkembang menjadi sosok leader dan kapten tim yang baru. Kepemimpinan dan ketenangannya memberi warna baru buat pertahanan timnas. Idzes melengkapi tandem Rizky Ridho dan Justin Hubner, yang selama ini belum menemukan partner ideal untuk pos centre back.
Sebelum adanya Idzes, timnas kurang familiar dengan strategi build-up dari bawah. Namun, setelah kehadiran Idzes, strategi semacam ini tidak lagi menjadi hal yang asing. Bek bahkan tidak lagi dianggap sebagai alat bertahan, tapi terkadang menambah opsi penyerangan, dengan Idzes yang sering overlap ke depan.
Maarten Paes
Saat lini belakang sudah ditambal, masalah berikutnya muncul di sektor penjaga gawang. Sektor yang sebelumnya sudah dihuni nama-nama seperti Ernando Ari, Nadeo Argawinata, sampai Adi Satryo sebelumnya kerap jadi sorotan. Termasuk ketika Ernando blunder melawan Irak pada bulan Juni lalu.
Alhasil, didatangkanlah Maarten Paes, kiper FC Dallas yang akhirnya menjadi jawaban atas segala permasalahan kiper Timnas Indonesia. Jam terbang tinggi Paes yang pernah merumput di Eredivisie dan MLS menjadi nilai plus tersendiri. Belum lagi, kiper berdarah Kediri itu menawarkan banyak dimensi baru untuk permainan Indonesia.
Kita tahu bahwa Shin Tae-yong memperkenalkan skema build-up dari bawah untuk timnas. Namun, kiper-kiper lokal tampaknya kesulitan dengan skema demikian. Paes yang sudah pernah menghadapi kompetisi-kompetisi level top, tentu saja bisa langsung adaptasi, dan membawa Indonesia naik level secara permainan.