Devana FC Youth dan Pelita Jabon Putra bersiap menuntaskan takdir mereka di final Nganjuk Ramadhan League U-18. Dua tim terbaik telah melewati ujian panjang, dan kini hanya satu yang akan pulang dengan trofi kebanggaan. Laga puncak ini bukan sekadar pertarungan skill, tetapi juga ujian mental dan ketahanan fisik di tengah atmosfer penuh gengsi.
Devana melangkah ke final dengan kepala tegak setelah menyingkirkan Inter Kediri melalui penalty shootout dalam pertarungan yang menegangkan. Ketangguhan mereka dalam duel adu mental menjadi modal berharga, tetapi menghadapi pressing Pelita Jabon Putra akan menjadi tantangan berbeda. Coach M. Johan Priasukma perlu meramu strategi yang tidak hanya solid dalam bertahan, tetapi juga tajam dalam menyerang. Thamysul Naaja Shechenko dkk. harus lebih agresif dalam menciptakan peluang agar tidak bergantung pada extra time atau penalty drama.
Bulan suci membawa dimensi lain dalam laga ini. Pemain yang berpuasa harus menjaga endurance dengan cermat, terutama di babak kedua. Pola permainan possession-based bisa menjadi solusi untuk mengontrol tempo, sementara quick counter-attack bisa dimanfaatkan saat lawan kehilangan keseimbangan.
Kini, semua mata tertuju pada Lapangan Kartoharjo. Akankah Devana FC Youth mengukir sejarah, atau justru Pelita Jabon Putra yang keluar sebagai raja? Jawabannya akan terungkap di atas rumput hijau, di bawah sorot tajam mata para pecinta sepak bola!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI