Beberapa hari terakhir berbagai media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan X/Twitter sedang ramai dengan sebuah fenomena yang terjadi pada kalangan anak muda atau Gen Z. Gen Z akhir-akhir ini menyuarakan pendapat mereka untuk keluar dari Indonesia dan mulai merintis karir di luar negri. Hal ini merupakan bentuk keresahan yang dirasakan oleh anak-anak muda karena kesusahan dalam mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan upah atau gaji yang tinggi. Anak muda di Indonesia melihat bahwa bekerja atau merintis karir diluar negri lebih baik daripada di negara sendiri.
Mengapa demikian? Anak muda melihat bahwa persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa bekerja di Indonesia terlalu rumit dan tidak menghasilkan apapun. Sementara itu, pandangan anak muda di Indonesia saat ini melihat bahwa siswa yang hanya lulus Sekolah Menengah Atas sudah bisa mendapatkan gaji 2 digit. Sedangkan di Indonesia sudah sekolah hingga gelar sarjana hanya mendapatkan Upah Minimum Rakyat (UMR).
Anak muda merasa bahwa gaji UMR hanya bisa untuk makan dan tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Fenomena ini ramai dikalangan anak muda karena, anak muda merasa tidak sebanding biaya yang sudah dikeluarkan untuk menyelesaikan studi atau mencapai gelar sarjana dengan upah yang diterima.
Yang menjadi permasalahan utama adalah anak muda merasa bahwa tuntutan dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia sudah semakin sulit dan kurang nya dukungan pemerintah. Berbeda dengan yang terjadi di luar negri, dimana berbanding terbalik dengan di Indonesia. Maka dari itu ramai di sosial media tentang anak muda yang memilih untuk meninggalkan Indonesia dan menetap di luar negeri untuk bekerja dan tidak kembali ke Indonesia.
Menurut opini pribadi saya mengenai fenomena yang sedang ramai di Indonesia #kaburajadulu merupakan signal atau pertanda buruk bagi bangsa Indonesia. Bagi saya fenomena ini menunjukkan bahwa sistem kerja dan kondisi ekonomi di Indonesia sangat buruk, sehingga terjadi tidak seimbangnya upah, persyaratan pekerjaan, dan tuntutan pekerjaan di Indonesia. Fenomena ini perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah negara untuk dapat mencegah, mengatasi, dan memecahkan masalah untuk generasi muda.
Bagi saya “Anak Muda atau Generasi Z” memegang peran yang sangat penting disuatu negara. Anak muda memiliki usia yang lebih produktif, ide-ide yang cemerlang, dan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan seperti kemajuan teknologi. Apabila anak muda di Indonesia meninggalkan Indonesia dan memilih untuk merintis karir diluar negri, maka hal ini akan menjadi boomerang sendiri bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu pemerintah perlu mengambil langkah yang lebih serius.
Berdasarkan opini saya sebagai anak muda. Ada beberapa hal yang perlu pemerintah benahi secara strategis untuk menyelesaikan permasalahan ini. Yang pertama, pemerintah harus bisa memperbaiki sistem pendidikan. Menurut saya sistem pendidikan di Indonesia harus bisa lebih adaptif dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sistem Pendidikan di Indonesia harus bisa lebih pada praktik dan bukan teori, sehingga anak muda lebih siap dalam menghadapi dunia pekerjaan.