Mengapa PSSI tidak memecat pelatih Iran dan Uzbekistan yang level pemainnya di atas pemain Indonesia? Bukannya Iran dan Uzbekistan juga tidak lolos Piala Dunia U-20? Atau memecat pelatih China yang jadi tuan rumah Piala Asia U-20, gagal juga?(Supartono JW.23022025)
Atas kegagalan di Piala Asia U-20 2025, PSSI akhirnya memecat pelatih Indra Sjafri (IS) karena gagal memenuhi target yang dibebankan. Pertanyaannya, bila U-20 pelatihnya Shin Tae-yong (STy) atau pelatih asing yang paling hebat sekali pun, dengan Sumber Daya Manusia (SDM)-pemain Timnas U-20 yang demikian, akan mampu membawa Timnas U-20 ke semifinal?
Tahun 2023, dengan SDM Timnas U-20 yang sama (baca: lokal), STy pun hanya mampu membawa Garuda Muda di posisi 3 fase Grup, sama dengan IS di 2025 ini, bedanya hanya poin.
Buka juga mata dan pikiran kalian, PSSI! Lihat Iran dan Uzbekistan yang unggul segalanya dari anak asuh IS, pun tidak lolos ke semifinal alias ke Piala Dunia U-20.
Mimpi yang ketinggian
Saya pikir, dengan SDM pemain U-20 yang saya sebut sejak awal tim ini dibentuk, sebagian besar tidak layak berjersey Timnas Indonesia U-20, karena nilai rapor TIPSnya rendah, terutama pada bagian I dan P, PSSI itu hanya mimpi di siang bolong.
Maaf, ibarat batu, mau dipoles setahun, dua tahun, mustahil menjadi emas. Tapi, tanpa dipoles pun, emas tetap emas.
Mimpi boleh. Tapi mimpinya saya sebut tidak tahu malu, tidak mengukur diri. Apa yang sudah dikerjakan PSSI untuk melahirkan SDM pemain yang level emas? Sampai memasang target lolos Piala Dunia U-20. Jujur, sejak target itu dibebankan ke IS dan IS serta tim mau saja menerima target, saya malah menganggap PSSI sedang membuat lelucon/lawakan yang tidak lucu.
Maaf, bila sekarang Timnas Senior digadang lolos Piala Dunia 2026 dengan cara instan, saya pikir, ini juga sekadar lelucon. Tetapi leluconnya agak lucu, karena memang ada yang “diandalkan” oleh PSSInya Erick.
Kembali ke Timnas U-20, saya juga membaca dan menonton berbagai pihak bicara tentang Timnas U-20, yang lebih banyak sok tahunya. Hanya omon-omon, tapi tidak realistis melihat fakta bagaimana SDM Timnas U-20. Jauh. Levelnya di bawah Iran, Uzbekistan, bahkan Yaman.
Iran dan Uzbekistan yang di atas level Indonesia, tidak lolos ke semi final. Jadi, harusnya, PSSI, Erick Thohir, memecat pelatih Iran dan Uzbekistan, bukan Indra Sjafri.
Lalu, setelah IS dipecat, pelatihnya mau siapa? Terus SDM pemainnya yang mana? Binaan lokal atau binaan negara lain? Apa garansi pelatih baru bila SDM pemainnya tetap lokal? Mau bermimpi di level Asia lagi? Atau, apa juga menjamin? Bila SDM pemainnya binaan negara lain, pelatihnya asing, Timnas U-20 akan menembus Piala Dunia? He he