Kiprah Tim Catalan, Barcelona pada musim 2024/25 ini di tangan Pelatih Hansi Flick cukup mengagumkan. Selain bersaing ketat di Liga Spanyol, Barca juga lolos secara langsung ke babak 16 besar Liga Champions Eripa dan akan bermain kontra Atletico Madrid di semifinal Copa del Rey 2024.
Dengan ini, peluang untuk meraih trebel sangat terbuka. Apalagi, performa Blaugrana, julukan Barca terus konsisten. Konsistensi itu dibarengi dengan kedalaman skuad yang terasah secara efektif di tangan Flick.
Salah satu keberhasilan dari sentuhan Flick adalah menjadikan para pemain muda, yang umumnya didikan klub sebagai tulang punggung permainan tim. Persoalan keuangan yang menyulitkan Barca dalam membeli pemain dan dibarengi krisis pemain karena cedera membuat Flick harus memanfaatkan para pemain muda.
Tak pelak, pemain seperti Marc Cassado, Pau Cubarsi, Fermin Lopez, Lamine Yamal, hingga Balde mampu menjadi tulang punggung permainan Barca musim ini. Para pemain itu memang secara umum diorbitkan di masa kepelatihan Xavi Hernandez.
Di masa kepelatihan Flick, para pemain tersebut terus ditempah dengan sistem dan kerja yang lebih efektif. Salah satu keberhasilan Flick adalah menjadikan para pemain itu merasa bagian penting dari skuad, dan bukan saja pemain akademi yang masuk ke tim inti sebagai pelapis para pemain senior.
Makanya, Flick membuat kebijakan yang jelas dalam mengatur jam bermain para pemain. Para pemain yang bermain sejak menit pertama dan regular adalah para pemain yang bisa memberikan yang terbaik kepada tim, termasuk dalam soal dedikasi dan juga kedisiplinan.
Tempahan Flick itu berbuah hasil positif. Selain Lamine Yamal yang sudah mendapatkan banyak pujian berkat performanya sewaktu Piala Eropa 2024 dan terus berlanjut di musim ini dengan Barca, juga muncul nama Pau Cubarsi.
Pau Cubarsi adalah pemain penting di lini belakang Barca. Pemain yang belum berusia 18 tahun itu mampu menjelma sebagai bek yang tampil solid. Tak sedikit yang menilai jika performa Cubarsi seperti melampaui usianya.
Terbukti lewat kejelian Cubarsi yang bisa mengimbangi pengalaman dan senioritas Inigo Martinez. Bahkan, sistem offside yang diterapkan oleh Barca pada musim ini merupakan bukti dari kejelian dari permainan para bek Barca, termasuk Cubarsi.
Berkat performa tersebut, tempat Cubarsi sangat sulit tergeser. Malahan, Ronald Araujo yang baru kembali dari masa cedera harus berupaya keras untuk bisa mendapatkan tempat utama lantaran performa solid yang ditampilkan oleh Cubarsi dan Martinez.