Pelatih Barcelona, Hansi Flick, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap jadwal pertandingan timnya akhir pekan ini. Baru saja memastikan langkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan Borussia Dortmund di tengah pekan, Blaugrana langsung dihadapkan pada laga kandang melawan Celta Vigo hanya berselang empat hari kemudian.
Kemenangan atas Dortmund di Signal-Iduna Park pada Selasa (15/4) malam waktu setempat memang menjadi euforia bagi para penggemar Barcelona. Namun, kegembiraan itu tampaknya harus segera diredam mengingat padatnya agenda yang menanti. Laga melawan Celta Vigo yang dijadwalkan pada Sabtu (19/4) malam WIB atau sekitar pukul 15.15 waktu setempat dinilai Flick terlalu mepet dan mengorbankan waktu istirahat para pemainnya.
Dengan nada geram, Flick mengungkapkan protesnya kepada ESPN. Ia mempertanyakan mengapa LaLiga tidak memberikan perlindungan yang sama kepada klub-klubnya yang berjuang di kompetisi Eropa, seperti yang dilakukan liga-liga lain.
“Setiap liga melindungi klub-klubnya, terutama ketika mereka akan main di semifinal Liga Champions. Gila betul, kami tidak punya waktu istirahat sama sekali,” ujar Flick dengan nada frustrasi.
Mantan pelatih Bayern Munich ini bahkan secara terbuka menyatakan keinginannya untuk berdiskusi dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan jadwal tersebut. Ia menegaskan bahwa keluhannya ini bukan sekadar mencari-cari alasan, melainkan sebuah kritik membangun demi kebaikan sepak bola Spanyol secara keseluruhan.
“Menurut saya, orang-orang itu bertanggung jawab atas jadwal – saya ingin membicarakan ini dengan mereka… saya tidak mencari-cari alasan atau mengeluh. Saya senang kami tidak bermain jam 2 siang lawan Valladolid hari Minggu,” lanjutnya.
Flick menyoroti kejanggalan mengapa Barcelona tidak bisa bermain pada jam yang lebih ideal, seperti pukul 6 sore waktu setempat, yang menurutnya lebih memberikan waktu pemulihan yang layak bagi para pemain setelah laga berat di Liga Champions.
“Tapi, kenapa kami tidak bisa bermain jam 6 sore seperti biasanya? Tolong kasih satu alasan saja. Bagi saya, ini konyol dan bisa berdampak pada sepakbola Spanyol. Tim-tim lain di Eropa diuntungkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Flick menekankan bahwa minimnya waktu istirahat ini bukan hanya merugikan Barcelona secara fisik, tetapi juga berpotensi mempengaruhi performa tim secara keseluruhan di kompetisi domestik maupun Eropa. Ia merasa LaLiga kurang memahami dampak kelelahan pemain akibat jadwal padat.
“Saya tidak bisa berkata-kata karena situasinya sukar dipercaya. Di Bundesliga atau Premier League, mereka melindungi klub. LaLiga tidak paham apa dampak dari datang telat untuk para pemain,” pungkas Flick dengan nada kecewa.
Protes keras dari Hansi Flick ini tentu menjadi perhatian bagi otoritas LaLiga. Jadwal padat memang menjadi isu klasik dalam sepak bola modern, terutama bagi tim-tim yang berlaga di berbagai kompetisi. Keseimbangan antara menjaga performa di liga domestik dan kompetisi Eropa menjadi tantangan tersendiri. Semoga saja, keluhan Flick ini bisa menjadi pertimbangan untuk penyusunan jadwal yang lebih baik di masa mendatang, demi menjaga kualitas dan daya saing sepak bola Spanyol di kancah Eropa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI