Musim ini bukan perjalanan mulus bagi Manchester City. Sang juara bertahan Liga Champions dan Premier League menghadapi tantangan besar di berbagai kompetisi. Tapi Ruben Dias menegaskan: “Kami masih bisa menciptakan sesuatu yang indah.” Apakah City benar-benar bisa bangkit di tengah badai?
City di Persimpangan Jalan
Manchester City akan menghadapi ujian besar saat menjamu Real Madrid dalam leg pertama play-off Liga Champions. Laga ini bukan sekadar pertarungan dua tim raksasa Eropa, tapi juga simbol dari perjalanan City yang penuh lika-liku musim ini.
Di Liga Primer, City tertahan di posisi kelima, terpaut 15 poin dari pemuncak klasemen Liverpool. Sementara itu, perjalanan mereka di Piala EFL sudah terhenti, dan performa mereka di Piala FA pun belum meyakinkan. Bagi Pep Guardiola, musim ini adalah salah satu yang paling sulit sejak ia tiba di Etihad.
Real Madrid vs City: Rivalitas Modern Liga Champions
Duel City dan Madrid sudah menjadi langganan di fase gugur Liga Champions. Ini adalah pertemuan keempat berturut-turut mereka dalam enam musim terakhir. Tahun lalu, Madrid menang melalui drama adu penalti di perempat final sebelum akhirnya meraih gelar ke-15 mereka.
Guardiola bahkan menyebut pertemuan ini sebagai “persaingan terbesar di era modern Liga Champions.” Dan kali ini, City punya dendam yang belum terbalas.
Drama Ballon d’Or & Panasnya Atmosfer Pertandingan
Laga ini juga punya bumbu drama tambahan. Ini adalah kali pertama City dan Madrid bertemu sejak kontroversi seremoni Ballon d’Or. Saat itu, para pemain Madrid memilih untuk tidak menghadiri acara sebagai bentuk protes terhadap kemenangan Rodri atas Vinicius Jr.
City menganggap sikap Madrid tidak sopan, tapi Dias menegaskan ia tak ambil pusing. “Jujur saja, saya tidak berpikir sedetik pun tentang itu. Saya senang untuk Rodri. Vinicius juga menjalani tahun luar biasa dan pantas mendapatkan penghargaan. Ini seperti era Messi dan Ronaldo dulu,” kata bek asal Portugal itu.
Pep Guardiola: “Saya Tak Tahu City yang Mana Akan Tampil”